Jika kita ingin membeli saham dengan tujuan investasi maka mau tidak mau harus memperhatikan banyak hal, diantaranya:
- Apakah perusahaan profit dalam 3 tahun terahir berturut
- Berapa persen deviden yang dibagikan tiap tahunnya, saya selalu memilih emiten yang membagi deviden lebih dari 5% sesuai bunga deposito.
- Berapa % kenaikan harga sahamnya setiap tahun, kalau ini memang agak sulit di kondisi krisis seperti saat ini, tapi lihatlah 3 tahun kebelakang, saya mematok kenaikan harga saham minimal 7 % setahun.
- Pastikan perusahaan yang kita beli sahamnya bukan perusahaan odong-odong.
- Pilihlah perusahaan yang menerapkan GCG (good corporate governance)
Itulah fundamental yang perlu diperhatikan ketika membeli saham untuk investasi, selain itu perlu juga dilihat financial dari perusahaan tersebut, berapa DER-nya, PER-nya, dan PBV.
- DER adalah rasio hutang terhadap equity, pastikan hutangnya kecil atau DER maksimal 50%.
- PER adalah rasio perbandingan harga saham terhadap pendapatan perusahaan, carilah perusahaan yang PER-nya dibawah 12 untuk sektor mining dan boleh dibawah 22 untuk sektor consumer.
- PBV harga buku dari saham, ini adalah harga asli dari saham sebuah emiten. Saya lebih suka membeli perusahaan yang sudah lebih murah dari PBV-nya kalau ada.
Selain hal diatas ada juga hal lain yang sangat penting kita analisa dari laporan keuangan perusahaan, seperti besarnya ROE (return on equity) semakin tinggi roe semakin baik dan efisien perusahaan tersebut dalam mencetak laba.
Investasi saham memang bukanlah sesuatu yang dapat menjadikan kita kaya raya dalam waktu singkat, menanam modal dalam saham butuh kesabaran dan waktu, berbeda halnya jika anda ingin menjadi trader dimana dalam waktu sehari anda bisa memperoleh laba hingga 25% dari modal, tapi resikonya tentu sangatlah tinggi pula, sebab umumnya saham yang tiba-tiba melambung tinggi itu hanyalah karena permainan bandar saham.
Baca juga artikel sebelumnya Investasi pasar saham