Memilih saham untuk investor pemula

Banyak cara memilih saham untuk investasi atau bisnis saham. Adalah perbedaan besar antara investasi dan bisnis dalam saham. Tujuan investasi umumnya kuntungan jangka panjang, dan perolehan dari dividen sedangkan bisnis saham lebih mementingkan jual beli saham dalam waktu singkat, beli saat murah dan jual saat harga naik. Itulah perbedaan antara investor dengan trader (bisnis).
memilih saham untuk investor pemula

Jika kita ingin membeli saham dengan tujuan investasi maka mau tidak mau harus memperhatikan banyak hal, diantaranya:

  1. Apakah perusahaan profit dalam 3 tahun terahir berturut
  2. Berapa persen deviden yang dibagikan tiap tahunnya, saya selalu memilih emiten yang membagi deviden lebih dari 5% sesuai bunga deposito.
  3. Berapa % kenaikan harga sahamnya setiap tahun, kalau ini memang agak sulit di kondisi krisis seperti saat ini, tapi lihatlah 3 tahun kebelakang, saya mematok kenaikan harga saham minimal 7 % setahun.
  4. Pastikan perusahaan yang kita beli sahamnya bukan perusahaan odong-odong.
  5. Pilihlah perusahaan yang menerapkan GCG (good corporate governance) 
Itulah fundamental yang perlu diperhatikan ketika membeli saham untuk investasi, selain itu perlu juga dilihat financial dari perusahaan tersebut, berapa DER-nya, PER-nya, dan PBV.

  • DER adalah rasio hutang terhadap equity, pastikan hutangnya kecil atau DER maksimal 50%. 
  • PER adalah rasio perbandingan harga saham terhadap pendapatan perusahaan, carilah perusahaan yang PER-nya dibawah 12 untuk sektor mining dan boleh dibawah 22 untuk sektor consumer.
  • PBV harga buku dari saham, ini adalah harga asli dari saham sebuah emiten. Saya lebih suka membeli perusahaan yang sudah lebih murah dari PBV-nya kalau ada.
Selain hal diatas ada juga hal lain yang sangat penting kita analisa dari laporan keuangan perusahaan, seperti besarnya ROE (return on equity) semakin tinggi roe semakin baik dan efisien perusahaan tersebut dalam mencetak laba. 

Investasi saham memang bukanlah sesuatu yang dapat menjadikan kita kaya raya dalam waktu singkat, menanam modal dalam saham butuh kesabaran dan waktu, berbeda halnya jika anda ingin menjadi trader dimana dalam waktu sehari anda bisa memperoleh laba hingga 25% dari modal, tapi resikonya tentu sangatlah tinggi pula, sebab umumnya saham yang tiba-tiba melambung tinggi itu hanyalah karena permainan bandar saham.

Baca juga artikel sebelumnya Investasi pasar saham

Investasi Pasar Saham

Apa itu investasi di pasar saham? untuk memahami ini kita haruslah paham pengertian dari investasi. Adapun pengertian inverstasi secara sederhana adalah menitipkan sejumlah modal pada unit usaha/ orang lain dengan harapan akan memperoleh imbal hasil dari modal yang dititipkan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Apa pula itu pasar saham?

Pasar saham sering juga disebut dengan bursa efek, disana adalah tempat pertemuan antara perusahaan yang menjual saham perusahaan dengan pembeli dengan atau tanpa perantara sekuritas. Perusahaan yang menjual sahamnya sering disebut dengan emiten, dan sekuritas adalah perantara antara emiten dengan investor. Itulah beberapa istilah-istilah yang kerap digunakan di pasar / bursa saham.
investasi pasar saham

Apa keuntungan investasi saham? secara sederhana agar lebih paham tentang keuntungan investasi saham adalah kita harus tahu bahwa dengan membeli saham sebuah perusahaan sama artinya kita turut menjadi pemilik dari perusahaan tersebut. Jadi bial perusahaan tersebut mendapatkan laba/ untung maka kita sebagai pemilik saham juga akan memperoleh keuntungan melalui pembagian keuntungan usaha (deviden).

Selain dari memperoleh deviden, sebagai investor kita juga mendapat keuntungan kenaikan harga saham. Bila sebuah perusahaan memiliki kinerja baik dari tahun ke tahun maka secara logis harga saham perusahaan tersebut akan naik seiring waktu. Di sinilah kita sebagai investor memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham, bila saham tersebut kita jual kembali. Inilah yang sering disebut dengan istilah Cavital Gain dalam saham.

Kenaikan / perubahan harga saham ini bisa menjadi untung bisa juga menjadi resiko. Fluktuasi harga saham bisa sangat cepat dan bisa pula lambat, biasanya emiten berfluktuasi cepat akan dikelompokkan dalam saham LQ 45. Di sana dikelompokkan 45 emiten di BEI yang paling likuid, artinya saham-saham yang paling banyak diperjual belikan setiap harinya sehingga perubahan harga sangatlah cepat. Selain perubahan yang cepat, saham-saham LQ 45 juga sangat mudah untuk dijual maupun dibeli, karena selalau ada pembeli dan penjual.

Perusahaan (emiten) blue chip pasti selalu masuk dalam LQ 45, beberapa saham blue chip pada BEI adalah; Unilever (UNVR), Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Gudang Garam (GGRM) dan beberapa perusahaan dengan kapitalisasi besar lainnya. Bagi investor saham pemula sebaiknya berinvestasi pada saham-saham blue chip ini, karena memiliki resiko yang paling kecil.

Itulah pengantar investasi saham yang bisa penulis sampaikan saat ini, untuk kajian saham lebih jauh kita akan memuat secara bertahap pada artikel-artikel lain. Semoga bermanfaat dan membantu pembaca dalam memilih atau masuk ke dunia investasi pasar saham Indonesia.

Yuk menabung Saham. $$$$